Rabu, 03 Juni 2015

HCI dan Task Analysis



Human Computer Interaction (HCI)

Perkembangan komputer sedemikian cepat hingga saat ini komputer menjadi kebutuhan primer bagi pelajar, khususnya mahasiswa serta untuk mengerjakan berbagai pekerjaan dalam perbankan, transportasi, penerbangan, dan hampir semua instansi atau perkantoran memerlukan komputer. Kehadiran komputer ini sangat membantu manusia. Dengan adanya komputer, pekerjaan bisa lebih cepat dan efektif.

Saat kita menggunakan komputer,  kita sedang berinteraksi dengan komputer. Kita melakukan dialog dengan sistem komputer. Kita memberikan perintah kepada sistem dan kemudian sistem tersebut menanggapi, dan demikian seterusnya hingga pekerjaan selesai. Studi tentang interaksi manusia dengan komputer disebut human computer interaction (HCI), yaitu suatu disiplin ilmu yang menekankan pada aspek desain, evaluasi, dan implementasi dari sistem komputer interaktif untuk kegunaan manusia dengan mempertimbangkan fenomena di sekitar manusia itu sendiri. (ACM SIGCHI, 1992)HCI bukan sekedar mempelajari komputer atau mempelajari manusia, tetapi menjadi jembatan untuk menghubungkan manusia dengan komputer.

Sistem komputer dibuat untuk digunakan oleh manusia. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek manusia, program, dan  mesin. Komputer didesain untuk bisa dipahami oleh manusia. Komputer diisi software yang berisi berbagai program-program untuk melakukan tugas. Program tersebut harus bisa dipahami oleh manusia sehingga harus memperhatikan kondisi psikologi, linguistic, sosiologi manusia.
Prinsip kerja HCI adalah input—proses—output. Dengan demikian, satu set komputer mempunyai perangkat masukan, proses, dan keluaran. Perangkat masukan bisa berupa keyboard, mouse, dan media input lainnya.  Masukan (input)  dari pengguna bisa berupa garis, gerakan mouse, sentuhan keyboard, dan sebagainya. Input tersebut kemudian diproses oleh komputer sehngga mucul hasilnya berua grafik, bunyi, tulisan, dan sebagainya pada piranti keluaran (monitor, printer, dll). Prinsip kerja HCI ini sama dengan prinsip proses komunikasi antar manusia. Dalam proses komunikasi ada source, message, channel,  receiver, feedback. Begitu juga dalam interaksi dengan komputer. Pengguna komputer sebagai source yang mengirimkan pesan kepada komputer melalui piranti input yang kemudian diterima komputer (receiver), diproses, dan ditampilkan hasilnya sebagai feedback melalui monitor.

Kehadiran komputer ini juga membantu dalam proses komunikasi manusia dengan manusia. Sistem komputer ini tidak hanya diterapkan dalam alat yang disebut komputer, tapi diterapkan juga dalam handphone. Selain itu, komputer sekarang ini selalu mengalami inovasi sehingga ukurannya lebih kecil dan praktis. Komputer ini telah mendorong ditemukannya internet yang kemudian keduanya bersatu sehingga lebih produktif. Dengan adanya komputer dan internet, seseorang bisa berkomunikasi dengan orang lain menggunakan email dan juga video confefernce. Mereka bisa bertukar foto, bertukar data dan sebagainya. Komputer bahkan dibuat bisa bersuara sehingga seolah-olah mereka sedang berbicara face to face.

Sistem komputer juga menjadi jiwa dari sebuah robot. Robot diisi dengan program yang disebut dengan kecerdasan buatan (artificial intelligent) sehingga bisa melakukan perintah seperti yang dikehendaki manusia. Dengan bentuknya yang mirip dengan makhluk hidup (manusia atau binatang) interaksinya menjadi lebih terasa nyata. Saat ini robot diciptakan semakin pintar sehingga bisa menjalankan kegiatan seperti manusia. Seperti di Jepang, ada robot yang bisa menjadi pelayan toko yang bisa melayani pelanggan. Mobil yang dilengkapi dengan peralatan yang bisa mendeteksi suara sehingga bisa menerima perintah langsung dan bekerja sesuai perintah.


TASK ANALYSIS
Task analysis (analisis tugas) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembahasan interaksi manusia dan komputer karena berkonsentrasi pada pefomance kerja. Yang dimaksud dengan Task analysis adalah  suatu metode untuk menganalisis pekerjaan manusia, apa yang dikerjakan dengan apa mereka bekerja dan apa yang harus mereka ketahui. Contohnya : apa saja tugas yang dilakukan untuk membersihkan rumah.

Mengapa perlu analisis tugas? Untuk memasukan elemen manusia secara langsung pada perancangan secara sistematis dan terbuka sehingga dapat diperiksa dengan teliti.

Task analisis ini merupakan proses menganalisa tentang cara pengguna dalam mengerjakan, menyelesaikan dan bereaksi terhadap tugas dari suatu sistem dan hal-hal yang inign diketahui oleh pengguna (dix, 1993 ). Fungsi dari task analysis adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusandesain serta sebagai dasar unutk mengevaluasi desain dari sistem.

Task analis sangat diperlukan, terutama dari sudut pandang desainer, karena umumnya desainer beranggapan bahwa semua user adalah sama, dan juga semua user sama dengan “saya”. Mereka juga sering kali berasumsi bahwa kareteristik user (budaya, norma dan lingkungan) tidak memiliki pengaruh dengan sistem dan keangkuhan yang menyatakan bahwa desain interface yang baik tidak perlu memehami user.

Sebelum dilakukan proses penyusunan task analysis, maka desainer dan pembuat aplikasi melakukan penyusunan kategori proses, serta membuat pernyataan tentang : apa yang terjadi sebelum proses, apa yang akan terjadi dari proses, mengapa proses harus dilakukan, bagaimana cara melakukan dan apa yang akan dihasilkan oleh proses tersebut.

Task analysisi sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaiut ( Dix, 1993) :

1. Task decomposition
Suatu task pecah menjadi sub-task yang berurutan. Salah satu pendekatan dari jenis task analysis ini adalah HTA atau Hierarchical Task Analysis yang membagi tugas dalam suatu hirarki jenis Tree. Tipe tuga yang terdapat dalam jenis task analiysis ini antara lain :
1. Fixed sequence : Tugas tetap yang harus dilakukan
2. Optional  :   Tugas yang dapat diabaikan
3. Cycles      :   Tugas yang dikerjakan berulang

2. Knowledge Based techniques
Menekankan pengetahuan dari user tentang objek dan aksi yang akakn dibutuhkan dalam task tersebut . knowledge based analysis dimulai dengan mengidentifikasikan semua objek dan aksi yang terlibat dalam task, dan kemudian mengembangkan suatu taxonomi dari semuanya. Hal ini mirip dengan taxonomi dari cabang ilmu biologi (klasifikasi hewan/tumbuhan).

3. Entity-reation based analysis
Berdasarkan objek, penekanan pada identifikasi dari entity, relationship dan kegunaannya, seringkali diasumsikan mirip dengan UML.


Sumber: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar